Kunci menjaga kebahagiaan pernikahan bukanlah asmara, tapi hal sederhana yang selalu Anda lakukan — atau jatuh cinta lagi dengan pasangan Anda. (Oleh Holly Corbett, REDBOOK)
1. Jangan pernah mengubah pasangan
Mungkin Anda berharap dia melipat kaus kakinya, atau ngobrol dengan teman Anda tanpa diminta. Namun, ketidakmampuannya merapikan rambut saat di toilet mungkin adalah kepribadian yang membuat Anda tertarik kepadanya untuk pertama kali.
”Salah satu hal menyenangkan yang bisa kita lihat dari pasangan bahagia adalah mereka saling mengerti perbedaan masing-masing, dan tidak mencoba mengubah kepribadian masing-masing,” kata Darren Wilk, seorang Gottman Couples Therapist bersertifikat yang membuka praktik pribadi di Vancouver, Kanada.
“Daripada berusaha mengubah kepribadian pasangan, lebih baik fokus pada kelebihan masing-masing.”
Untuk lebih memahami kelebihan masing-masing, mungkin Anda dapat mengikuti kuis cepat tentang kepribadian pasangan Anda.
2. Ungkapkan sesuatu dengan baik
Apakah Anda ingin dia lebih sering mencuci pakaian atau lebih memperhatikan anak-anak? Pasangan Anda akan mengubah sikap mereka jika dia merasa nyaman. “Lakukan itu seperti Anda sedang memberi bantuan. Lakukan seperti ‘ini caranya yang bisa membuat aku bahagia,’ karena semua orang ingin membuat pasangan mereka bahagia,” kata Wilk.
“Ketika Anda mengungkapkan kebutuhan Anda, ungkapkan seperti Anda memang benar-benar menginginkan dan bukan sebaliknya.” Jangan mengatakan, “Saya benci ketika kamu harus melakukan semua hal dengan terjadwal,” cobalah mengatakan, “Aku akan senang jika menjalani hari secara spontan.”
3. Berikan apresiasi
Memberikan apresiasi kepada pasangan Anda itu penting, namun terkadang sejumlah pasangan sering lupa melakukannya. “Penelitian yang dilakukan pakar hubungan Gottman menunjukkan, dalam kehidupan sehari-hari, pasangan yang bahagia memiliki 20 momen positif, seperti saling memandang, memuji, atau memberikan sentuhan sayang,” kata Wilk.
Katakan hal positif kepadanya tiga kali sehari, dan spesifik. Jangan mengatakan, "Kau adalah ayah yang baik.” Berikan pula alasannya. "Kamu baik karena kamu membantu anak kita dengan menyelesaikan teka-teki itu, sedangkan aku tidak pernah sabar untuk melakukannya.”
4. Fokus pada hal-hal positif
"Pasangan yang tidak bahagia terjebak dalam pemikiran negatif," kata Wilk. "Anda akan selalu menemukan apa yang Anda cari. Jika Anda mencari hal-hal yang mengganggu Anda dan kesalahan yang dilakukan pasangan, Anda akan menemukannya setiap hari. Jika Anda melihat hal benar yang dilakukan pasangan, Anda akan menemukannya setiap hari." Ini adalah pilihan untuk pola pikir, jadi ketika Anda marah, bayangkanlah sesuatu tentang pasangan yang membuat Anda terkesan untuk menghilangkan pikiran negatif Anda.
5. Ingatlah kenangan manis
"Pasangan bahagia cenderung menulis ulang sejarah dengan membicarakannya secara terus-menerus dan berfokus pada saat-saat bahagia," kata Wilk. Dengan menghidupkan kembali kenangan dengan pasangan Anda, itu benar-benar mengubah pola pikir Anda, dan bagaimana cara Anda melihat dia dan berpikir tentang hubungan Anda.
Cobalah lakukan ini setiap kali Anda merasa hubungan Anda membutuhkan dorongan: Ingatlah ketika Anda pertama kali berkencan, atau saat-saat terbaik dari hubungan Anda (seperti saat Anda melakukan piknik dadakan di taman ketika waktu makan siang, atau saat ulang tahun dia mengajak Anda untuk menggali kenangan masa lalu.
6. Jangan pernah menjadi musuh
"Kadang-kadang bukti suatu hubungan ada pada saat pasangan Anda membutuhkan, dan memberi dukungan tanpa perlu menyampaikan solusi," kata Wilk. "Kita ingin seseorang mendengarkan keluhan kita." Kuncinya adalah terus memberi dukungan, dan tidak pernah mengabaikannya, bahkan jika Anda mengetahui kenapa dia mengeluh.
Misalnya, jika dia marah karena bosnya menarik proyek dan memberikannya kepada orang lain di kantor, sekarang bukan saatnya untuk mengatakan, "Yah, mungkin kamu tidak berusaha dengan baik." Saat seperti itu dia membutuhkan dukungan, dan ia ingin mendengar Anda berkata, "Itu pasti sangat sulit."
Pasangan yang bahagia mengetahui kapan harus berhenti berbicara.
7. Terus jaga hubungan
Kepercayaan, keamanan, dan komitmen merupakan elemen kunci dalam setiap hubungan, namun memiliki pasangan tidak berarti Anda dapat memperlakukan hubungan Anda seperti batu, dan berhenti berusaha. "Hubungan adalah ekosistem yang rapuh, dan itulah mengapa tingkat perceraian bisa mencapai 50 persen," kata Wilk. "Pasangan yang bahagia terus berpacaran, saling bercerita tentang kelebihan masing-masing, dan melakukan banyak hal bersama-sama."
8. Lakukan bersama-sama
"Ini bukan hanya tentang kencan, namun pasangan yang bahagia tampaknya melakukan banyak hal duniawi bersama-sama," kata Wilk. "Mereka memiliki kebiasaan kecil yang mereka putuskan untuk melakukannya bersama-sama, baik membayar tagihan bulanan atau melipat pakaian."
9. Sadari saat pasangan Anda sedang butuh perhatian
Pasangan yang berbahagia menyadari tindakan kecil pasangannya yang sedang membutuhkan perhatian. Ketika tim Gottman mempelajari 120 pasangan yang baru menikah, mereka menemukan bahwa pasangan yang masih bertahan selama enam tahun berikutnya memperhatikan perubahan tersebut sebanyak 86 persen dari keseluruhan waktu mereka. Ini berbeda dengan 33 persen pasangan yang menyisihkan waktunya, mereka pada akhirnya bercerai.
Jadi cermatilah berbagai hal kecil dan berikan tanggapan terhadap keinginan pasangan Anda dalam berhubungan. Seperti jika Anda sedang berbelanja kebutuhan dapur dan dia dengan santai mengatakan bahwa dia tidak pernah makan Fruit Loops (makan sereal) sejak kecil, maka belilah makanan itu dan tunjukkan padanya bahwa Anda peduli.
10. Lakukan hal-hal kecil bersama
“Untuk membuat hubungan menjadi menyenangkan, Anda tidak dapat hanya melakukan berbagai hal besar seperti, ‘Saya tidak minum minuman keras, saya membayar tagihan, saya tidak memukulmu, kita pergi ke Hawaii tahun lalu’,” kata Wilk. “Hal semacam itu tidak akan membuat hubungan pasangan menjadi bahagia dalam keseharian mereka.”
Yang terpenting adalah hal kecil yang ditambahkan, seperti selalu bersama ketika salah satu di antaranya ingin mengungkapkan sesuatu atau mengetahui bahwa dia memebutuhkan pelukan, atau membuatkan makanan favoritnya karena Anda peduli. “Ini juga mendukung gagasan bahwa Anda harus merasa jatuh cinta sepanjang waktu. Pernikahan adalah mengenai kepercayaan dan komitmen serta saling memahami satu sama lain,” kata Wilk. “Itulah cinta yang sebenarnya.”
Sumber : yahoo.com
1. Jangan pernah mengubah pasangan
Mungkin Anda berharap dia melipat kaus kakinya, atau ngobrol dengan teman Anda tanpa diminta. Namun, ketidakmampuannya merapikan rambut saat di toilet mungkin adalah kepribadian yang membuat Anda tertarik kepadanya untuk pertama kali.
”Salah satu hal menyenangkan yang bisa kita lihat dari pasangan bahagia adalah mereka saling mengerti perbedaan masing-masing, dan tidak mencoba mengubah kepribadian masing-masing,” kata Darren Wilk, seorang Gottman Couples Therapist bersertifikat yang membuka praktik pribadi di Vancouver, Kanada.
“Daripada berusaha mengubah kepribadian pasangan, lebih baik fokus pada kelebihan masing-masing.”
Untuk lebih memahami kelebihan masing-masing, mungkin Anda dapat mengikuti kuis cepat tentang kepribadian pasangan Anda.
2. Ungkapkan sesuatu dengan baik
Apakah Anda ingin dia lebih sering mencuci pakaian atau lebih memperhatikan anak-anak? Pasangan Anda akan mengubah sikap mereka jika dia merasa nyaman. “Lakukan itu seperti Anda sedang memberi bantuan. Lakukan seperti ‘ini caranya yang bisa membuat aku bahagia,’ karena semua orang ingin membuat pasangan mereka bahagia,” kata Wilk.
“Ketika Anda mengungkapkan kebutuhan Anda, ungkapkan seperti Anda memang benar-benar menginginkan dan bukan sebaliknya.” Jangan mengatakan, “Saya benci ketika kamu harus melakukan semua hal dengan terjadwal,” cobalah mengatakan, “Aku akan senang jika menjalani hari secara spontan.”
3. Berikan apresiasi
Memberikan apresiasi kepada pasangan Anda itu penting, namun terkadang sejumlah pasangan sering lupa melakukannya. “Penelitian yang dilakukan pakar hubungan Gottman menunjukkan, dalam kehidupan sehari-hari, pasangan yang bahagia memiliki 20 momen positif, seperti saling memandang, memuji, atau memberikan sentuhan sayang,” kata Wilk.
Katakan hal positif kepadanya tiga kali sehari, dan spesifik. Jangan mengatakan, "Kau adalah ayah yang baik.” Berikan pula alasannya. "Kamu baik karena kamu membantu anak kita dengan menyelesaikan teka-teki itu, sedangkan aku tidak pernah sabar untuk melakukannya.”
4. Fokus pada hal-hal positif
"Pasangan yang tidak bahagia terjebak dalam pemikiran negatif," kata Wilk. "Anda akan selalu menemukan apa yang Anda cari. Jika Anda mencari hal-hal yang mengganggu Anda dan kesalahan yang dilakukan pasangan, Anda akan menemukannya setiap hari. Jika Anda melihat hal benar yang dilakukan pasangan, Anda akan menemukannya setiap hari." Ini adalah pilihan untuk pola pikir, jadi ketika Anda marah, bayangkanlah sesuatu tentang pasangan yang membuat Anda terkesan untuk menghilangkan pikiran negatif Anda.
5. Ingatlah kenangan manis
"Pasangan bahagia cenderung menulis ulang sejarah dengan membicarakannya secara terus-menerus dan berfokus pada saat-saat bahagia," kata Wilk. Dengan menghidupkan kembali kenangan dengan pasangan Anda, itu benar-benar mengubah pola pikir Anda, dan bagaimana cara Anda melihat dia dan berpikir tentang hubungan Anda.
Cobalah lakukan ini setiap kali Anda merasa hubungan Anda membutuhkan dorongan: Ingatlah ketika Anda pertama kali berkencan, atau saat-saat terbaik dari hubungan Anda (seperti saat Anda melakukan piknik dadakan di taman ketika waktu makan siang, atau saat ulang tahun dia mengajak Anda untuk menggali kenangan masa lalu.
6. Jangan pernah menjadi musuh
"Kadang-kadang bukti suatu hubungan ada pada saat pasangan Anda membutuhkan, dan memberi dukungan tanpa perlu menyampaikan solusi," kata Wilk. "Kita ingin seseorang mendengarkan keluhan kita." Kuncinya adalah terus memberi dukungan, dan tidak pernah mengabaikannya, bahkan jika Anda mengetahui kenapa dia mengeluh.
Misalnya, jika dia marah karena bosnya menarik proyek dan memberikannya kepada orang lain di kantor, sekarang bukan saatnya untuk mengatakan, "Yah, mungkin kamu tidak berusaha dengan baik." Saat seperti itu dia membutuhkan dukungan, dan ia ingin mendengar Anda berkata, "Itu pasti sangat sulit."
Pasangan yang bahagia mengetahui kapan harus berhenti berbicara.
7. Terus jaga hubungan
Kepercayaan, keamanan, dan komitmen merupakan elemen kunci dalam setiap hubungan, namun memiliki pasangan tidak berarti Anda dapat memperlakukan hubungan Anda seperti batu, dan berhenti berusaha. "Hubungan adalah ekosistem yang rapuh, dan itulah mengapa tingkat perceraian bisa mencapai 50 persen," kata Wilk. "Pasangan yang bahagia terus berpacaran, saling bercerita tentang kelebihan masing-masing, dan melakukan banyak hal bersama-sama."
8. Lakukan bersama-sama
"Ini bukan hanya tentang kencan, namun pasangan yang bahagia tampaknya melakukan banyak hal duniawi bersama-sama," kata Wilk. "Mereka memiliki kebiasaan kecil yang mereka putuskan untuk melakukannya bersama-sama, baik membayar tagihan bulanan atau melipat pakaian."
9. Sadari saat pasangan Anda sedang butuh perhatian
Pasangan yang berbahagia menyadari tindakan kecil pasangannya yang sedang membutuhkan perhatian. Ketika tim Gottman mempelajari 120 pasangan yang baru menikah, mereka menemukan bahwa pasangan yang masih bertahan selama enam tahun berikutnya memperhatikan perubahan tersebut sebanyak 86 persen dari keseluruhan waktu mereka. Ini berbeda dengan 33 persen pasangan yang menyisihkan waktunya, mereka pada akhirnya bercerai.
Jadi cermatilah berbagai hal kecil dan berikan tanggapan terhadap keinginan pasangan Anda dalam berhubungan. Seperti jika Anda sedang berbelanja kebutuhan dapur dan dia dengan santai mengatakan bahwa dia tidak pernah makan Fruit Loops (makan sereal) sejak kecil, maka belilah makanan itu dan tunjukkan padanya bahwa Anda peduli.
10. Lakukan hal-hal kecil bersama
“Untuk membuat hubungan menjadi menyenangkan, Anda tidak dapat hanya melakukan berbagai hal besar seperti, ‘Saya tidak minum minuman keras, saya membayar tagihan, saya tidak memukulmu, kita pergi ke Hawaii tahun lalu’,” kata Wilk. “Hal semacam itu tidak akan membuat hubungan pasangan menjadi bahagia dalam keseharian mereka.”
Yang terpenting adalah hal kecil yang ditambahkan, seperti selalu bersama ketika salah satu di antaranya ingin mengungkapkan sesuatu atau mengetahui bahwa dia memebutuhkan pelukan, atau membuatkan makanan favoritnya karena Anda peduli. “Ini juga mendukung gagasan bahwa Anda harus merasa jatuh cinta sepanjang waktu. Pernikahan adalah mengenai kepercayaan dan komitmen serta saling memahami satu sama lain,” kata Wilk. “Itulah cinta yang sebenarnya.”
Sumber : yahoo.com